Sabtu, 29 September 2012

perbedaan antara AC Inverter dengan AC Low Wattage



 

Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, konsumsi listrik pada pendingin ruangan berteknologi Inverter bersifat tidak tetap atau fluktuatif mengikuti beban dalam satu ruangan. Sedangkan pendingin ruangan low wattage memiliki konsumsi listrik yang tetap, tanpa melihat kondisi ruangan. AC low wattage pada dasarnya adalah AC konvensional biasa, namun memiliki keunggulan konsumsi daya yang lebih rendah dari AC non low wattage.
Misal, AC  Low wattage dengan kapasitas 1 PK membutuhkan listrik konstan sebesar 650 watt sedangkan non low wattage membutuhkan 780 watt.
AC Inverter 1 PK memiliki kisaran kebutuhan listrik antara 200 – 1000 watt, tergantung oleh beban ruangan.
Mana yang lebih hemat, pendingin ruangan dengan teknologi Inverter atau Low Wattage?
Keduanya sama-sama hemat listrik, namun sesuai penjelasan sebelumnya, bahwa teknologi inverter lebih mampu menghemat konsumsi listrik karena cara kerjanya yang unik.
Namun yang perlu diperhatikan disini adalah kapan kita perlu menggunakan AC Inverter dan kapan kita perlu menggunakan AC Low Wattage.
Secara penggunaan, AC Low Watt lebih cocok untuk rumah-rumah yang memiliki daya listrik kecil dan terbatas, sehingga anda dapat menyalakan perangkat elektronik lainnya secara bersamaan pada saat AC dinyalakan. Misalnya untuk rumah berdaya listrik 1300 watt, masih bisa menggunakan AC low wattage 1 PK yang hanya membutuhkan 650 watt saja.
Namun hal ini tidak berlaku untuk AC Inverter 1 PK, karena tarikan daya listrik pada awal pengoperasian cukup tinggi, sehingga hanya bisa dipakai untuk rumah yang memiliki daya listrik cukup besar minimal 2200 watt.
Tips penggunaan pendingin ruangan agar hemat listrik :
  1. Matikan AC ketika tidak ada orang di dalam ruangan dalam waktu yang lama
  2. Jika ruangan hanya ditinggal sebentar dan frekuensi orang yang keluar masuk cukup sering, disarankan AC tetap dinyalakan karena tarikan listrik AC akan cukup tinggi ketika AC dimatikan dan dihidupkan kembali
  3. Pengaturan suhu dalam ruangan sebisa mungkin jangan di angka 18°- 20° Celcius, karena kondisi suhu luar di Indonesia cukup tinggi sehingga sangat amat sulit bagi AC untuk bekerja dan mencapai suhu tesebut. Hal ini akan membuat kompresor AC akan bekerja sangat keras, karena berusaha mencapai suhu tersebut.
    Secara umum, orang Indonesia sudah dapat tidur cukup nyaman dengan suhu 22°- 24° Celcius. Jika AC masih terasa tidak dingin, sebaiknya segera lakukan servis berkala dan pengecekan freon.
  4. Lakukan servis berkala setiap 3-6 bulan sekali agar AC dapat bekerja secara optimal dan efisien.
  5. Gunakan fungsi Timer (Pengatur waktu) yang terdapat pada setiap AC sehingga AC dapat mati secara otomatis jika anda lupa atau tidak sempat mematikannya.
  6. Pastikan ruangan anda tertutup rapat ketika AC dinyalakan, sehingga beban pendinginan lebih ringan dan listrik menjadi lebih efisien.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar